Rabu, 29 September 2010

Cara Makan dan Minum Rasulullah

Nabi bersabda : “ Seseorang tidaklah mengisi kantong yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi seseorang itu beberapa suap makanan yang bisa menegakkan tulang punggungnya. Jika harus (makan banyak), maka (maksimal) sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad. Dishahihkan oleh Al Albani)

Meneladani Cara Makan Rosululloh –Shallallohu ‘Alaihi Wa Sallam)
1. Ibnul Qoyyim berkata, “ Barangsiapa memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh Nabi, niscaya ia mengerti bahwa beliau tidak pernah memadukan menu antara susu dengan ikan, atau antara susu dengan cuka, atau antara dua makanan yang sama-sama mengandung unsur panas, unsure dingin, unsru lengket, unsure penyebab sembelit, unsure penyebab mencret, unsure keras, atau dua makan yang mengandung unsur kontradiktif, misalnya antara makanan yang mengandung unsur penyebab sembelit dengan yang mengandung unsur penyebab mencret, antara yang mudah dicerna dengan yang sulit dicerna, antara yang dibakar dengan yang direbus, antara daging yang segar dengan yang sudah digarami dan dikeringkan, antara susu dengan telur, dan anatara daging dengan susu. Beliau tidak pernah makan pada saat makanan tersebut masih sangat panas atau masakan yang dihangatkan untuk besok, makanan-makanan yang bulukan (berjamur) dan asin, seperti makanan-makanan yang diasinkan, diasamkan, atau dihanguskan. Semua jenis makanan ini berbahaya dan menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan.
2. Nabi biasa melawan unsure panas pada makanan dengna unsure dingin pada makanan lain, unsure kering satu makanan dengan unsure basah pada makanan lain, sebagai mana beliau memekan mentimun dangan ruthab, makan tamr dengan minyak samin, meminum ekstrak kurma untuk melunakkan chymus makanan keras. Itulah intisari makanan sehat.
3. Beliau tidak biasa minum ketika sedang makan, sehingga akan merusaknya, apalagi jika air tersebut panas atau dingin, karena itu merupakan pola makan yang buruk sekali.
4. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, “Rosululloh tidak pernah mencela makanan sedikitpun, jika suka, beliau memakannya, jika tidak, dibiarkannya, tidak memakannya”
5. Beliau menyukai daging, yang paling beliau sukai adalah lengan dan bagian depan kepala kambing. Karena itu, seorang wanita Yahudi pernah meracuninya.
6. Pernah suatu ketika Rosululloh diberi daging, lantas diperlihatkan bagian lengan kepada beliau, maka beliau menyukainya.
7. Daging yang disukai oleh Nabi adalah yang paling baik dan paling mudah dicerna oleh lambung, baik itu daging leher, lengan, maupun lengan atas.
8. Beliau juga menyukai makanan-makanan manis dan madu. Diriwayatkan dari ‘Aisyah, ia berkata, “Nabi menyukai makanan-makanan manis dan madu”
9. Beliau biasa makan roti dengan lauk apa saja yang beliau punya, kadang daging, kadang semangka, kadang kurma, dan kadang cuka. Beliau bersabda, “Sebaik-baik lauk adalah cuka”
10. Beliau biasa makan hasil panen buah-buahan negerinya pada musimnya, beliau tidak memantangnya. Ini juga merupakan sarana paling besar untuk menjaga kesehatan.
11. Rosululloh bersabda, “Aku tidak makan sambil bersandar”. Ada 3 jenis bersandar :
 Bersandar pada rusuk
 Bersila
 Bersandar di atas sesuatu
Jenis pertama menyulitkan makan, karena ia menghalangi aliran makanan secara alami, menghambat kecepatan masuknya makanan ke lambung, dan menekan lambung sehingga sulit terbuka untuk makanan, lambung akan miring, tidak tegak, sehingga makanan tidak mudah sampai kepadanya.
Adapun dua jenis lainnya merupakan gaya duduk orang-orang sombong yang bertentangan dengan jiwa ke hambaan.
12. Dalam hadits Anas disebutkan, “Saya melihat Nabi duduk dengan posisi iq’a’ sambil memakan kurma.”
Beliau biasa duduk dengan posisi iq’a’ untuk makan, maksudnya duduk dengan bertumpu pada kedua lutut, seraya memposisikan perut telapak kaki kiri diatas punggung telapak kaki kanan, sebagai bentuk ketawdhu’an kepada Rabbnya. Ini merupakan posisi duduk paling baik pada saat makan.
13. Rosululloh bersabda, “Jika salah seorang dari kalian makan, maka janganlah ia membersihkan tangannya sebelum menjilatinya”
14. Beliau makan dengan menggunakan tiga jemai beliau, dan ini merupakan cara menyuap makanan yang paling bermanfaat.
15. Demikianlah, cara makan yang paling baik adalah cara makan beliau dan cara makan siapa saja yang meniru cara beliau. Beliau juga bersabda : “Wahai anak kecil! Sebutlah nama Alloh, makanlah dengan tangan kanan, dan makanlah makanan yang terdekat darimu”

Meneladani Cara Minum Rosululloh :
Ibnul Qayyim berkata, “Beliau biasa minum madu yang dicampur air dingin. Hal ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan, satu hal yang tidak difahami kecuali oleh dokter-dokter yang pakar saja, karena meminum dan menjilat madu pada pagi hari sebelum makan, bisa mencairkan dahak, mencuci kotoran lambung, dan menhilangkan kepekatannya, mendorong kotoran, menghangatkan secara proporsional, membuka tutup-tutupnya, dan seperti itu pula pengaruhnya terhadap hati, ginjal dan kandung kemih.
1. Minuman yang paling disukai Rosululloh adalah yang dingin dan manis
Rosululloh bersabda –ketika beliau telah memasuki kebun Abu Haitsam bin Tihan-: “Kalau kamu punya air yang telah disimpan semalam dalam syannah (Kendi yang sudah lama. Biasanya bisa mendinginkan air dengan cepat) –berikan kepada kami-, jika tidak kami akan meneguk langsung dari wadahnya.”
Dari sini bisa disimpulkan bahwa Nabi menyukai air segar dan lebih memilih yang sudah disimpan semalam.
Aisyah berkata, “Rosululloh biasa meminta air minum yang segar dari sumur suqya.”
2. Cara Minum Nabi
Salah satu kebiasaan Nabi adalah minum sambil duduk. Ini merupakan cara minum yang biasa beliau lakukan. Ada riwayat shahih dari beliau yang melarang minum sambil berdiri. Ada riwayat shahih pula dari beliau bahwa beliau pernah menyuruh orang yang minum sambil berdiri supaya memuntahkan minumannya. Tapi juga ada riwayat shahih dari beliau bahwa beliau pernah minum sambil berdiri.
Misalnya dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata : “Saya pernah membantu Rosululloh minum dari air zam-zam, beliau minum sambil berdiri.”
Suatu ketika Ali berdiri di pintu Rohabah, lantas meminta air, kemudian ia minum sambil berdiri. Ia berkata, “Sesungguhnya sebagian orang tidak suka minum sambil berdiri. Sedangkan aku pernah melihat Rosululloh melakukan seperti apa yang kalian lihat baru saja aku lakukan.”
Dari Anas, ia barkata : “Rosululloh biasa bernafas tiga kali pada saat minum, dan beliau bersabda, “Itu lebih memuaskan dahaga, lebih nikmat, dan lebih memberikan kesembuhan.” Anas berkata, “Saya pun bernafas tiga kali ketika minum.”
Rosululloh bersabda : “Jika salah seorang dari kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas, tetapi hendaklah ia menjauhkan gelas dari mulutnya.”
Salah satu kebiasaan beliau adalah meminum air dengan susu. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas, bahwa ia melihat Nabi minum susu dan datang ke rumahnya.
Rosululloh bersabda : “Jika kalian tidur, matikan lampu-lampu, tutuplah pintu-pintu, tutuplah kendi-kendi, tutuplah makanan dan minuman.” Dan saya kira beliau bersabda, “Meski hanya dengan setangkai kayu yang kau letakkan melintang diatasnya.”
Nabi melarang minum langsung dari mulut kendi.
Rosululloh juga bersabda, “Tangan kanan, tangan kanan, gunakan tangan kanan!” Anas berkata “Itu merupakan sunnah” Tiga kali.
Suatu ketika Rosululloh diberi susu yang sudah dicampur air, disebelah kanan beliau ada orang Arab Badui, disebelah kiri beliau ada Abu Bakar Ash Shiddiq. Beliau pun minum, kemudian memberi kepada orang Arab Badui itu. Lantas beliau bersabda, “Sebelah kanan, kemudian ke sebelah kanan.”
Rosululloh melarang memecah kendi, maksudnya memecah mulut kendi kemudian minum darinya, yakni minum dari mulutnya.
Rosululloh bersabda, “Jika salah seorang dari kalian minum, maka janganlah dia bernafas di dalam cangkir”
Rosululloh bersabda, “Jangan kalian minum dari cangkir emas dan perak serta jangan mengenakan busana sutra, karena itu semua untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia, tetapi untuk kalian di akhirat.”
Rosululloh bersabda, “ Yang minum dari cangkir perak, kelak pasti cangkir itu mengguyurkan air kepadanya dari neraka Jahannam.”
Sumber : KEAJAIBAN THIBBUN NABAWI, AIMAN ABDUL FATTAH.
_________________
www.megaone.com/nanik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar