Jumat, 24 Desember 2010

Berkunjung Keborobudur???? (Sebuah Pandangan Islam vs Budaya)


Wah wah wah….. candi yang megah ya….” Mungkin ini kata yang akan pertama kali yang akan keluar dari salah satu wisatawan yang mengunjungi salah satu keajaiban dunia yang bertempat di kota Magelang, Indonesia.
Memang bener sih, candinya bagus, besar, dan waaaahhhh. (saya rasa kita semua setuju akan hal ini),,, namun  Ust. Zezen Zainal Mursalin, Lc (alumni Univ. Madinah), beliau mengatakan hal yang belum pernah terpikirkan di pikiran saya, dan mungkin anda juga demikian. Saya mendapatkan sesuatu yang membuat saya menjadi termenung dan harus menyendiri memikirkannya…. cieeeee
ya,,, Berkunjung ke Borobudur,,,, itulah topik yang akan kita kaji bersama…
Sebelumnya saya sampaikan, saya akan berbicara di kedua sisi baik dari agama yang saya cintai (Islam) dan budaya negara yang saya huni (Indonesia). (sok pro nih)
Borobudur, merupakan suatu tempat yang tak bisa di elakkan di mata dunia internasional (keajaiban dunia getuuw), selain sebagai tempat untuk mendatangkan income yang lumayan besar, borobudur juga menjadi salah satu jati diri negara Indonesia. Dan mungkin masih banyak lagi kelebihan yang dimiliki bangunan kuno ini.
Namun di balik itu semua terdapat satu kontroversi besar di dalamnya. khususnya bagi Muslim Indonesia yang akan dan telah berkunjung ke Borobudur. Mengapa saya mengatakan demikian?
Ust. Zezen Zainal Mursalin, Lc dalam salah satu kuliahnya menjelaskan  mengenai hukum berkunjung ke Borobudur dalam Islam.
Beliau menyampaikan bahwa hukum berkunjung/berwisata ke Borobudur adalah haram, dan sangat dilarang dalam Islam (Lho kok????)
Lho kok??? (Anda bertanya-tanya, saya juga demikian pada awalnya) Namun beliau tidak hanya mengeluarkan fatwa haram tanpa memberikan suatu alasan yang jelas (Ini menunjukkan sikap profesional beliau dalam berdakwah). Alasan yang beliau berikan adalah sangat jelas, yaitu Borobudur adalah salah satu tempat kemusyrikan, salah satu simbol dari agama lain. dan tentu saja sebagai Umat Muslim yang taat, akan menghindarkan diri dari hal-hal yang berbau kemusyrikan seperti mendatangi dukun, pesugihan, dan tentu saja kita dituntut untuk membenci agama selain agama islam. Karena hanya Agama Islamlah yang diridhai Allah azza wa jalla (QS: Ali-Imran:19)
Sehingga dari fatwa beliau ini menunjukkan pengharaman juga dalam mendatangi tempat peribadatan agama lain…
Tapi ini kan budaya bangsa kita? well, emang bener sih,,, tapi agama tetep nomor 1 lah. nih buktinya tempat itu adalah tempat kemusyrikan (ada berhalanya euyy)
berhalanya borobudur
berhala di borobudur
Gak cuma itu lhooo,,, ternyata di borobudur juga terdapat banyak sekali pemahaman-pemahaman yang nyeleneh, dan meskipun nyeleneh tapi anehnya banyak juga yang melakukannya.Diantara kegiatan nyelenehnya yaitu Orang berkeyakinan dapat memperoleh kekayaan dengan bersemedi atau melakukan ritual khusus lainnya. wah wah wah.. syirik banget kan…
Nah kalo gitu kita sbg muslim yang taat dan warga negara Indonesia yang baik mesti ngapain donk????
Alhamdulillah, syariat islam selalu memberikan lebih banyak solusi dari pengharaman suatu hal. nih solusi yang ada…
  1. kita cukup merasa bahwa borobudur adalah salah satu bangunan di Indonesia yang bernilai budaya, tapi jangan terlalu bangga ye…
  2. kalo mo rekreasi, yah ke tempat laen aja, di Indonesia masih banyak kok tempat rekreasi yang menarik lainnya (kalo pergi ke sana kan berarti kita dah nambah income para budha (budha punya kantong juga lho-liat aja film sun go kong- hehehe)
  3. kamu yang nambah ya…. hehehe
wassalamu alaikum warahmatullahi wa barakatuhu…. smoga bermanfaat ^_^
sumber : http://duniainikecil.wordpress.com/2010/07/18/berkunjung-ke-borobudur-sebuah-pandangan-islam-vs-budaya-indonesia/

1 komentar:

  1. Jazakillah khairan atas tausiyahnya...bahkan yang pertama kali dilakukan Rosulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika fathu makkah, beliau menghancurkan seluruh berhala "Peninggalan budaya" kaum Quraisy !

    BalasHapus