Senin, 27 September 2010

The Crying Angel

Kupu-kupu jingga melayang diatas tanah,
Terbang menembus rintik air hujan,
Sayapnya luntur terkena air,
Ada juga yang patah seketika.
Dengan segenap tenaga ia mencoba bertahan,
Namun akhirnya menyerah.
Kupu–kupu jingga yang malang,
Aku hanya bisa menangis untuk mu…
“Apa kuasa manusia atas hendaknya…!!”
Jalani harimu dengan sayap yang patah,
Menjadi bisu dengan tangan mengada…
Tak mampu berucap namun hati menjerit…
Tak kuasa menolak tapi jasad merintih dan memaki..
Kupu–kupu jinggaku yang malang,
Menangislah dalam pelukan ku..
Tak perlu resah hadapi hari esok
Ada jalan yang indah ku hadiakan untuk mu..
Kupu –kupu jingga yang malang….
Jangan jemu hadapi dunia..
Sebab dilangitku masih memiliki ruang untuk mu bernafas…
“You Can Be My Angel…!!”


_

1 komentar:

  1. wahai malaikat kecilku yang menangis terdiam
    janganlah kau jatuhkan air mata
    karena itu akan membuatku cemas....
    aku bukan lagi kupu-kupu yang terhempas
    karena aku adalah elang cakrawala
    yang telah disyairkan oleh Sang Jalaluddin Rumy
    yang telah dititah oleh malaiakt surga
    yang telah ditakdirkan oleh Tuhan
    untuk berada di langitmu yang agung
    langitmu adalah tempat para peri bearak-arak
    untuk menyanyikan syair-syair waktu jingga
    untuk berdoa bagi para penyair malam
    karena di dada langitmu adalah tempatku
    dan langitmu adalah bersemayamnya doa nabi Daud
    dan langitmu adalah berkumpulnya himne
    himne dari orang-orang yang bijak.....

    BalasHapus